Minyak Zaitun = Rahasia Kecantikan

528511_482340541790416_1006214979_n

 

Berbagai rahasia alam bisa membantu menjaga kecantikan kulit. Salah satunya minyak zaitun yang mengandung asam lemak baik dan antioksidan yang tinggi.

Kematian Whitney Houston sedikit membuka kembali ingatan tentang minyak zaitun dan selebritas. Foto yang dilansir berbagai media menunjukkan sebuah wadah minyak zaitun terdapat di samping bak mandi tempat diva tersebut ditemukan tak bernyawa.

Whitney memang salah satu selebritas yang percaya akan manfaat minyak zaitun. Dia selalu menggunakan beberapa tetes minyak zaitun saat berendam dalam bath tub untuk membuat kulitnya tetap lembut dan sehat.

Minyak zaitun, yang berasal dari negara Mediterania, memang memiliki banyak manfaat. Di pasaran terdapat berbagai jenis minyak zaitun botolan yang umum digunakan untuk memasak seperti extra virgin, virgin, pure, dan extra light. Minyak zaitun extra virgin dianggap memiliki manfaat paling baik karena merupakan hasil dari pemerasan yang pertama sehingga hasilnya lebih murni.

Wajah 
Untuk membuat wajah lebih lembut dan cerah, minyak zaitun dapat digunakan sebagai masker. Usapkan minyak zaitun pada wajah. Hati-hati jangan sampai mengenai bagian mata. Diamkan 10 menit lalu cuci dengan air bersih. Ritual ini dipercaya sebagai masker alami anti penuaan kulit. Sophia Loren, merupakan salah satu bintang Hollywood yang melakukan kebiasaan ini. Terbukti di usianya yang senja, kulitnya masih terlihat menawan.

Tangan dan kuku 
Julia Roberts mengungkapkan rahasia tangan indahnya. Dia kerap mencampurkan satu sendok makan minyak zaitun dengan air hangat untuk merendam tangannya 1 minggu sekali. Bintang “Pretty Woman” tersebut percaya, kebiasaan ini membuat kulit tangan dan sekitar kukunya lembut.

Kaki 
Kaki pecah-pecah atau kasar bisa diatasi dengan perawatan minyak zaitun. Oleskan minyak zaitun ke telapak kaki dan sekitar pergelangan kaki. Bungkus dengan kaus kaki dan kenakan selama tidur pada malam hari. Pagi harinya, efek minyak zaitun pada kulit sudah mulai terasa. Terapi ini juga bisa dilakukan pada tangan. Lakukan secara rutin selama satu bulan dan lihat hasilnya.

Tubuh 
Mencampur minyak zaitun dengan garam kasar juga bisa dilakukan untuk menciptakan scrub alami. Selain membantu pengelupasan sel-sel mati, pemakaian minyak zaitun pada tubuh bisa membuat kulit lebih cerah. Gwyneth Paltrow merupakan salah satu bintang yang menjaga kesehatan kulit dengan cara ini.

Rambut 
Meneteskan minyak zaitun usai keramas juga bisa membuat rambut sehat dan cerah. Teteskan minyak zaitun secukupnya usai keramas. Bungkus rambut dengan handuk selama 20 menit. Setelah itu cuci bersih. Perlu diingat, metode ini hanya cocok bagi yang memiliki rambut kering.

Meminum minyak zaitun 

Scott-Vincent Borba penasihat kesehatan kulit selebritas Hollywood mengungkapkan rahasia kulit indah kliennya. Borba sering menangani terapi kulit selebritas menjelang tampil di karpet merah. Salah satu hal yang selalu diminta Borba seminggu sebelum tampil di karpet merah adalah, meminum satu sendok makan minyak zaitun setiap hari.

Meminum minyak zaitun satu sendok makan pada pagi hari sebelum mengkonsumsi makanan lainnya memang bukan ritual yang aneh. Banyak orang melakukannya untuk membantu menurunkan kolesterol, mencegah risiko penyakit jantung, dan menjaga kesehatan kulit.

Jennifer Lopez tak pernah lupa mencampur saladnya dengan minyak zaitun. Ia percaya kebiasaan tersebut bisa membantunya melawan selulit tubuh.

Rahasia suara indah Selena Gomez ternyata juga berasal dari minyak zaitun. Ia meminum satu sendok minyak zaitun sebelum tampil agar aksinya lebih sempurna.

Tapi perlu diingat, manfaat minyak zaitun tentu tidak sama bagi semua orang. Untuk yang memiliki wajah sangat berminyak dan rentan jerawat sebaiknya hindari pemakaian minyak zaitun secara langsung pada kulit. Tambahan minyak pada kulit yang sudah berminyak bisa jadi malah membawa bencana, bukan manfaat.

Untuk hasil yang terbaik, selalu simpan minyak zaitun dalam suhu kamar dan ruangan yang gelap. Panas, cahaya, dan udara bisa mempengaruhi kandungan alami bermanfaat di dalam minyak zaitun. Setelah dibuka dan berkontak dengan udara, khasiat minyak zaitun bisa semakin berkurang. Sebaiknya gunakan dalam waktu 6-12 bulan setelah dibuka.

Waspadai Gangguan Kesehatan Akibat Komputer

Laptop-gangguan-SpermaGhiboo.com – Berkembangnya teknologi tentu saja memudahkan setiap orang untuk menyelesaikan pekerjaan. Seperti komputer, kini menjadi teknologi wajib yang banyak digunakan orang. Sayangnya, seperti dikutip melalui Boldsky, Selasa (21/2), komputer juga memberikan dampak dan pengaruh yang ditimbulkan terhadap kesehatan para penggunanya.

Jari Tangan Kaki

Apakah Anda pernah mengalami jari tangan mendadak seperti terkunci dan sulit untuk dikembalikan ke posisi normal? Jika iya, Anda berarti menderita gangguan kesehatan akibat kelamaan bermain komputer. Jari tangan kaku atau trigger finger merupakan kondisi dimana jari tangan menekuk dan tidak bisa diluruskan kembali secara spontan. Hal ini terjadi karena urat jari melonggar, sehingga kehilangan fleksibilitas mereka dan menjadi kaku. Biasanya trigger finger terjadi pada manula akibat penuaan atau proses degeneratif.

Bahu Nyeri

Gangguan kesehatan ini sering dialami oleh mereka yang membawa tas dengan beban berat, seperti membawa tas laptop. Hal ini pun akan terjadi jika Anda kelamaan duduk didepan komputer. Meski kelihatannya tidak menggunakan otot, duduk terlalu lama dimana bekerja di depan komputer dengan posisi tidak tepat, gampang mendatangkan kelelahan, nyeri, atau pegal di bahu, leher, pinggang, dan lainnya.

Gangguan Postur Tubuh

Pekerja kantoran harus bekerja selama 8-10 jam di kantor yang menandakan mereka harus duduk hampir seharian di depan komputer untuk bekerja. Kecenderungan membungkuk menyebabkan gangguan pada bentuk postur tubuh. Tekanan yang berlebihan bisa mengakibatkan tulang belakang melengkung ke depan yang berbentuk mirip huruf C.

Mata Kering

Pengguna komputer cenderung lebih jarang berkedip (sekitar 7 kali/menit vs tingkat normal sekitar 22/menit). Hal ini menyebabkan penguapan air mata meningkat atau berkurangnya produksi air mata seiring dengan ketegangan dan kelelahan mata yang terus menatap monitor komputer.

Impotensi

Jangan kaget! Impotensi adalah bahaya pekerjaan yang umum pada dewasa ini. Jika Anda bekerja menggunakan laptop, pastikan tidak secara langsung dipangku, karena dapat membunuh sperma. Maka dari itu, selalu gunakan alas untuk melindungi organ reproduksi Anda dari kerusakan atau jika dibiarkan terus bisa menjadi penyebab impotensi.

Resensi Film 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta

 

 

Resensi Film 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta

Deskripsi Film:

· Judul Film                        : 3 Hati 2 Duni 1 Cinta

· Genre                              : Drama

· Penulis dan Sutradara      : Benni Setiawan

· Produksi                         : Mizan Productions

· Pemeran Utama              : Rezza Rahadian, Laura Basuki, Arumi Bachin

· Pemain                           : Henidar Amroerasyid, Rosyid K, Robby T, Ira W, Zainal A,

                                       Jay Wijayanto

· Music director                : Thoersi Argeswara

· Editor                             : Cesa David Luckmansya

 

Sinopsis Film : 

Sebuah judul film yang lebih menarik dari pada judul aslinya.Film ini diangkat dari sebuah  novel best seller karya Ben Sohib berjudul “The Da Peci Code” dan “Rosid & Delia”.Tokoh utamanya bernama Rosid, pemuda muslim seniman keturunan Arab-Betawi yang terobsesi menjadi sosok W.S Rendra di tengah lingkup pemuda-pemudi yang menyukai hiburan instan. Delia, seorang pemudi aktivis sosial beragama Katolik keturunan Manado, tertarik dengan pribadi seorang Rosid. Keduanya saling mencintai, oleh karenanya mereka menjalin sebuah hubungan.

Dalam kisah ini diceritakan tokoh Rosid anak kedua dari dua bersaudara,dan  satu-satunya keturunan Arab-Betawi di kelurganya dan menjadi harapan sang ayah untuk melanjutkan keturunanny. Namun Rosid selalu membuat ayahnya bernama Mansur kesal lantaran susah menggunakan peci. Mungkin karena rambut kribonya yang dianggap menjadi penghalang Rosid berpeci, oleh karena itu Rosid  diminta sang ayah mencukur rambut ala senimannya itu. Bagi sang ayah, peci merupakan simbol kesalehan muslimin sedangkan Rosid menganggap peci bukanlah tuntunan agama melainkan produk budaya.  Ternyata tongkrongan seniman Rosid membawa berkah juga. Delia, seorang gadis katolik berwajah manis, naksir  pada sosok Rosid. Tentu saja ini hubungan yang nekad . Rosid dan Delia adalah dua anak muda yang rasional dalam menyikapi perbedaan. Tapi orang tua mereka tak  rela untuk merestui hubungan mereka. Maka mereka pun mencari cara untuk memisahkan Rosid dan Delia. Jurus Frans dan Martha, orang tua Delia, adalah dengan mencoba mengirim Delia sekolah ke Amerika.Sedangkan Mansur dan istrinya berniat untuk menjodohkan anakya dengan pemudi berkerudung bernama Nabila. Acara lamaran pun berlangsung tanpa memberitahukannya terlebih dahulu pada Rosid. Niatan kedua orang tua Rosid harus berakhir karena sikap Rosid yang jujur pada Nabila mengenai hubungannya dengan Delia. Perbedaan agama dan pertentangan antara keluarga mereka untuk ke depannya membuat mereka lebih memilih untuk mengakhirinya. Mereka menyadari bahwa perbedaan diantara mereka tak bisa lagi dipertahankan. Akhirnya Rosid kuliah sastra di Universitas Indonesia dan menikah dengan Cut Zahra yang berasal dari Aceh. Delia melanjutkan studi ke Amerika di jurusan Antropologi dan menikah dengan Allan.  Sedangkan Nabila menikah dengan Ahmad Jaelani dan membuka sebuah butik muslim. Mereka sadar perbedaan agama yang terjalin diantara mereka tidak dapat menyatu, namun mereka bahagia dan mendapatkan pengganti yang lebih baik dan seiman

Sebagaimana Cinta, film ini mengisahkan percintaan beda keyakinan. Tapi kelebihannya adalah soal cerdas, prinsipil, dan penuh filosifis. Film ini meraih  film terbaik Piala Citra 2010. Yang saya sukai dari naskah film ini adalah dialognya yang membumi,keseharian kehidupan masyarakat. Terbuka wadah toleransi dalam tiap kontak Rosid dengan Delia. Begitu rasionalnya mereka hingga makin lama menguatkan spiritualisme masing-masing. Film ini lebih memilih ending yang jelas. Tak perlu tanda elipsis. Walau awalnya saya pikir mengambang lebih elegan, namun paket akan komplit untuk sebuah komedi romantis apabila case closed. Kekurangannya mungkin terletak pada perbedaan agama diantara keduanya yang menyebutkan kedua nama agama tersebut. Karena di khawatirkan akan mengakibatkan pertentangan antara kedua agama tersebut. 

 

 

Aku bisa karena Kalian-Tutorial Award

new-year-wallpaper

“Hujan menitihkan air mata kebahagiaan, bukan duka. Tanda yang kuiba darimu, dari dulu. Dan penuh api keibuan, dahaga rindu padamu yang terkasih”

Kegaduhan dalam ruangan, sorak tepuk tangan dari para undangan, kebanggaan keharuan serta kebahagiaan mengisi penuh ruangan tersebut. Para wisudawan & wisudawati menempati kursi-kursi yang telah disediakan oleh para panitia. Namun ada satu kursi yang ternyata kosong. Kemana sang pemilik? Apakah dia tidak hadir? Atau dia terlambat? Pertanyaan-pertanyaan itu terus bergeming.

9 hari sudah kepergian Khalifa, 9 tahun sudah dia menahan sakit yang teramat menyakitinya dan menggerogoti habis tubuhnya. Keinginannya untuk  memperoleh gelar S1 dan dikenang banyak orang kini telah terwujut. Meskipun tubuhnya rentan akan penyakit, tapi dia mampu membuktikan pada dunia bahwa dia tak perlu dikenal banyak orang karena dia sakit, karena perlu dikasihani, namun dia ingin dikenal banyak orang karena dia ingin mendedikasikan dirinya untuk anak-anak Indonesia.

4 tahun yang lalu…

Khalifa berjuang untuk bisa masuk ke perguruan tinggi negeri tepatnya di bidang keguruan. Karena sejak kecil Khalifa sangat ingin menjadi seorang guru, terutama menjadi seorang guru besar yang semua jasanya bermanfaat bagi dia dan orang banyak. Khalifa memang berasal dari keluarga yang  berkecukupan, namun dia sadar itu milik kedua orangtuanya. Namun dibalik harta yang berlimpah, latar belakang keluarga yang semakin hari semakin tidak harmonis  membuat hatinya selalu gundah dan merasa ingin cepat pergi meninggalkan dunia ini.

Kegundahannya saat dia tahu bahwa dia tidak diterima melalui seleksi nasional masuk  perguruan tinggi negeri melalui jalur undangan membuatnya harus kuat untuk menahan kegundahan itu sendiri. Betapa tidak kakaknya adalah lulusan terbaik dari SMAnya dan meraih beasiswa ke Jerman, sedangkan Khalifa? Melalui jalur undangan saja dia tidak diterima. Cemoohan serta sindiran dari orang di sekelilingnya membuatnya acuh terhadap kehidupannya. Terutama orang yang paling perhatian akan pendidikannya yaitu Om Eric, dia bekerja di Departemen Pendidikan. Oleh karena itu dia selalu tahu bagaimana perkembangan pendidikan keponakannya itu.  Khalifa selalu disamakan dengan sepupunya bernama Ulfya, jarak diantara mereka yang tak terlalu jauh membuat semuanya tak heran jiak keduanya selalu disamakan. Namun Khalifa dan Ulfya selalu saling membantu meski terkadang mereka merasa tidak enak hati karena selalu di samakan, namun apa daya itu lah mereka.

Kegagalan Ulfya di masa lalu, karena tidak dapat masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur undangan atau tulis, benar-benar harus berubah di kehidupan Khalifa. Dia harus membuktikan bahwa meskipun tubuhnya rentan dan lemah, dia mampu lebih baik dari Ulfya. Penyakit yang telah bersarang di tubuhnya benar-benar menemani kehidupannya selama ini. Sejak berada di bangku SMP, Khalifa di fonis menderita penyakit epilepsi. Rasa sakit yang tak tertahankan selalu membuatnya tak sanggup menahan kehidupannya. Namun apa daya, itulah takdir yang telah Allah gariskan untuknya, ini memang jalan hidupnya.

Apa yang bisa dia lakukan jika dia tahu bahwa hidupnya takan lama lagi, umurnya pun bisa diprediksikan oleh para dokter. Namun dia ingin memberikan sesuatu yang special pada dirinya bahwa dia mampu untuk bertahan dan bisa memberikan yang terbaik bagi kehidupannya. Hanya doa dan usaha untuk bertahan hidup, dan menyambung hari demi hari.

“Tolong sisakan waktumu sedikit saja dan berikan aku senyuman tulus yang kan ku pancarkan dari lapisan bibir lembut ini di akhirnya nanti”

Rumah tangga yang tak harmonis membuatnya ingin segera pergi. Rasa putus asa menahan kebisingan dan kegaduhan saat orang tuanya bertengkar membuatnya tak ingin berada di sini,malah terkadang dia merasa ingin Allah segera mencabut nyawanya saja. Perceraian hampir akan di gelar, namun demi Khalifa kedua orang tuanya memutuskan untuk membatalkannya karena tak ingin melihat anaknya menangis dan bersedih.

“Menelan puing-puing kaca, terkunyah lembut-lembut dan berusaha menelan puing-puing kaca tersebut seakan semua terbelah dan ribuan butiran air mata ini jatuh dari pelupuk mata”

Masa SMA telah dia lewati dengan kesabaran yang berarti. Dengan usaha yang sungguh-sungguh akhirnya Khalifa berhasil masuk ke perguruan tinggi negeri melalui seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri jalur tes tertulis. Kesungguhan hatinya dan niat yang kuat membuatnya bisa membuktikan pada dunia bahwa dia tak selemah yang mereka kira. Rasa bangga dan bahagia saat mengetahui bahwa dia diterima di salah satu universitas ternama di Indonesia yaitu Universitas Pendidikan Indonesia membuatnya ingin segera menemui kedua orang tuanya. Saat tiba di rumah, rumah itu terasa sepi, hampa, tak ada atmosfer kehidupan di dalamnya. Hanya ada bunyi air mengalir di dapur,rupanya pembantunya.  Saat di tanya rupanya papahnya sedang ada tugas ke luar kota karena ada tugas, sedangkan mamahnya mendadak pergi ke Jerman karena kakaknya sakit. Rasa hancur benar-benar melanda Khalifa, betapa tidak dikala dia sedang bahagia namun kedua orang tuanya belum mengetahuinya. Rasanya sia-sialah usahanya selama ini, namun dia selalu ingat pesan almarhumah oma sebelum beliau pergi “Meskipun saat kau bahagia tak ada orang-orang yang menyayangimu, jangan pernah kau menyesal dan percayalah mereka pun akan bahagia mendengarnya”

“Disana aku masih saja berharap bisa menunggumu. Bisa menanti-nanti serpihan debu yang tertinggal. Tapi, entah kapan itu menjadi nyata dan terlihat memukau.Atau sebaliknya, aku pergi saja dan membunuh semua tentangmu”

Awalnya teman-teman Khalifa tidak mengetahui jika temannya itu menderita penyakit epilepsi. Namun, setelah mereka semua mengetahuinya sikap mereka benar-benar berubah, mereka lebih peduli kepada Khalifa, mereka lebih memilih untuk mengalah dari Khalifa. Sejujurnya berat bagi Khalifa apabila segalanya hanya berlandaskan “kasihan”. Khalifa ingin merasakan semua sayang padanya bukan karena kasihan melainkan karena kasih sayang yang benar-benar tulus terutama dari kedua orang tuanya.

Perjuangan hidup memang berat yang Khalifa rasa, meski terkadang ibunya sering datang untuk menjenguknya namun terkadang penyakit itu datang saat dia ‘tak ingin ibunya mengetahuinya. Perjuangan yang Khalifa rasa sudah terlalu lama dan terlalu jauh, membuatnya sadar bahwa dia belum mempersembahkan sesuatu sebagai pengorbanannya  menjadi seorang guru.

Suatu hari saat Khalifa sedang berlibur di Jakarta, dia melihat sekumpulan anak jalanan yang sedang asik menghitung uang-uang yang ada ditangan mereka. Spontan Khalifa langsung melihat arlojinya, terlihat pukul 09.00 pagi, dibenaknya mengapa anak-anak itu tidak sekolah? Bukankah seharusnya jam segini mereka sedang asik menikmati pelajaran yang diberikan oleh ibu-bapak gurunya. Tak jauh dari sana, saat mobilnya berhenti karena lampu merah Khalifa melihat ada seorang anak sedang menyendiri,di perhatikannya anak tersebut. Saat dia mengamati dia bingung,apa yang dilakukan anak tersebut dengan memegang sebuah lem dan menciuminya.

Saat tiba di rumah, rasa penasaran itu melunjak. Spontan Khalifa langsung mencari tahu melalui internet. Saat dia baca rupanya anak tersebut sedang menge-lem, itu adalah sebuah kebiasaan buruk yaitu kecanduan lem hampir sama seperti kecanduan obat hanya saja anak-anak jalanan tersebut menggunakan lem. Betapa miris hatinya membayangkan calon pemimpin negeri ini melakukan seperti itu.

“Termenung aku dalam buaian lamunan akan dirimu. Terlalu dalam cinta menusuk  jantungku..Membawa bahagia serta luka yang membasuh hidupku. Terpaku mengulum segalamu..Nyata, bukan semunya imaji”

Apa yang bisa dilakukannya untuk negeri ini,? Akan kah semuanya akan ketergantungan seperti ini? Akan kah mereka harus mencari uang tanpa pendidikan? Khalifa sadar ini lah tugasnya sebagai seorang guru. Sudah 3 tahun Khalifa menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia,Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Pedagogik, Prodi PGSD. Betapa malunya apabila calon lulusan UPI dia tidak bisa mengajarkan kebaikan pada anak-anak.

Khalifa berusaha mendekatkan diri dengan anak-anak tersebut, diajak mengobrolnya mereka untuk mengulik sedikit informasi mengenai anak-anak tersebut. Hari-hari berlalu semakin hari mereka semakin kenal dan akhirnya Khalifa bisa mengenal karakter dari mereka. Rasa sakit yang menghantam kepalanya membuat terkadang Khalifa harus dilarikan ke Rumah Sakit.

“Jauh menghujan. Sapa manjamu menggelitik getar itu kusumat lagi, tanpa rekayasa sekalipun. Karena hanya kaulah alasanku. Rasanya mustahil bila saatnya nanti aku bisa pergi dan tepikan adamu”

Kegalauan akan anak-anak tersebut selalu menemani Khalifa. Dia tidak ingin meninggalkan anak-anak jalanan tersebut, siapa yang akan mengajari mereka, siapa yang akan membimbingnya, siapa yang akan melarang mereka saat mereka berbuat menyimpang. Rasa bimbang membuatnya tidak ingin pergi, namun Khalifa tidak ingin membuat anak-anak tersebut bersedih.

Terinspirasi dari anak-anak jalanan tersebut,Khalifa membuat sebuah buku karangannya sendiri yang berjudul “Ingat kami, kami ada, dan kami butuh engkau”. Buku itu dia tulis saat sedang bersama anak-anak tersebut. Mereka ‘tak hanya bisa belajar, namun mereka pun bisa bekerja sedikit demi sedikit untuk menyambung kehidupan. Niat baik Khalifa untuk mengasuh para anak-anak tersebut di dukung kuat oleh orang tuanya. Atas kemurahan hati sang ayah, Ayahnya memberikan sebuah rumah yang dijadikan tempat untuk mereka belajar dan tempat mereka tidur.

Banyak tugas di kampus yang kurang ia perhatikan, hingga akhirnya masuklah waktu untuk menyelesaikan tugas akhirnya yaitu skripsi. Jarak Jakarta-Bandung yang tidak terlalu jauh, membuatnya sering pulang-pergi demi kerinduannya pada anak-anak didiknya.Setelah masa penyelesaian skripsi selesai, masuklah saat masa sidang dan akhirnya Khaifa dinyatakan lulus.

“Aku hanya tinggal menunggu, menunggu kebahagiaan menjemputku, dan semua akan terasa indah”

Hari-hari yang hampa di bandung, membuatnya lebih sering berada di Jakarta bersama anak-anak. Permintaan dosen yang terkadang harus membuat dia berada di Bandung harus dia penuhi,membuatnya harus menempuh Jakarta-Bandung. Rasa lelah yang ‘tak terhindarkan membuatnya harus kembali terjatuh dan merasakan hampanya atmosfer di Ruang ICU.

Kondisi Khaifa sangat lemah, padahal hanya hitungan hari buku karanganya akan di terbitkan oleh sebuah penerbit buku ternama di Indonesia. Namun tubuhnya tak mampu menopang segala beban yang telah dia tanggung selama 9 tahun lamanya. Memori-memori yang telah usang perlahan hilang satu per satu, Khaifa mengalami koma yang membuat semua bersedih hati.

Hingga tiba peluncuran bukunya yang di gelar di Jakarta, justru ‘tak bisa di hadiri oleh sang penulis. Khaifa sudah tidak menyadari ada di alam mana saat ini, apa yang terjadi, siapa dirinya. Bukunya menjadi inspirasi banyak orang dan sangat laris dipasaran.

“Allah, apa kini waktunya? Mengapa aku hanya diizinkan untuk berusaha? Mengapa aku tidak diijinkan untuk menikmati hasilnya?” guman dalam hati Khaifa. Rasanya ia ingin segera berlari, cepat terbangun menapaki jalanan untuk melihat anak-anak yang sedang bersedih karena Khaifa tidak dating untuk mengajari mereka ilmu-ilmu baru.

 “Terpejam enggan..Angan berontak,tak lesu. Merekat di langit kamar,Berkutat pada resah yang memfitnah gundah. Rindu itu, tak mau pergi meski tersayat”

Saat semua kesunyian menghampiri, terdengarlah nada panjang tanpa ampun yang memiliki tanda yang berarti. Ya…itu lah tanda bahwa di kampus tersebut telah kehilangan sesosok wisudawati yang amat berdedikasi tinggi terhadap anak jalanan yang kini hanya tinggal nama dan jasanya. Khaifa pergi.. dan ‘tak akan kembali, dia hanya menunggu di akhirat, mananti orang-orang yang menyayanginya dapat menemaninya kelak di surga nanti.

Itulah alasanya mengapa kursi itu tetap ada, namun kosong. Sang pemilik sudah pergi namun jasanya kepada bangsa ini sangat besar. Seandainya Allah memberikan sedikit waktu untuknya pasti kini ia memakai toganya dan duduk di kursi tersebut.

Because of You

82995-love-rainbow-sky

“Gw rasa lo emang di manfaatin deh sama Chiko!”

“Masa sih? Engga ah…,perasaan lo aja kali sel!”

Dan semua mulai berkata kalo Chiko emang manfaatin Nella, tapi dia ‘tak merasa justru sahabatnya Shella yang sangat mengerti itu.Namun lagi-lagi Nella tak percaya akan perkataan sahabatnya itu.

Nella seorang gadis cantik yang memiliki harta yang lumayan tergolong orang yang berada. Cewek ini tergolong cewe yang tomboy setelah akhirnya dia jadian dengan Chiko yang merubah dunianya dan kehidupannya menjadi cewek yang romantic dan feminim. Mereka telah memadukan kasih selama 2 tahun, dan sela itulah teman-reman Nella merasa Chiko telah memanfaatkan Nella. Salah satunya Nella disuruh mengikuti Lomba gadis sampul di sebuah majalah dan ternyata Nella menang, karena rasa terima kasihnya pada kekasihnya Nella memberikan hadiah kepada Chiko senilai uang hasil lomba tersebut.

Hari  itu Nella mulai merasa perkataan temannya benar.Nella merasa jenuh, dan bimbang kepada Chiko yang telah bersamanya sejak kelas 1 SMA lalu. “Jawab jujur Nel, berapa duit coba yang udah lo keluarin buat dia?” Setelah dihitung-hitung ternyata  Rp 2.000.000,00.  “Coba yang uda dia keluarin buat lo brapa kira-kira?”. Rupanya Chiko hanya pernah mengasih boneka Teddy Bear kesukaan Nella dan Tas seharga 150.000,00 dan sisanya hanya Makan malam 5x yang kira-kira Cuma habis 200.000,00. Memang rasanya ‘talk adil buat Nella, padahal cowoknya lebih tajir dan kalo ke sekolah bawanya mobil Jazz-nya.

“Kok gw mulai ngerasa jenuh ya sel?”

“Kan gw dah bilang, lo sayang tapi lo kelewatan Nella..”

Sesampainya dirumah  Nella muali berfikir dalam-dalam sambil menyetel mp3 nya, dan tiba-tiba terdengar lagu Jenuh yang membuat Nella menangis menjadi-jadi. Dia merasa sakit hati, ingin marah namun bingung marah pada siapa. Ingin putus namun saying dan tak tega kepada Chiko.Saking dia menangis terlalu lama, dia sampai ketiduran  dan tiba hari esok yang lebih cerah manyapanya kembali.

Hari itu Nella dan Chiko berencana nonton film yang lagi buming-bumingnya, tentu Nella tidak mau ketinggalan film yang benar-benar lagi banyak diperbincangakan anak muda zaman sekarang “New moon”. Saat pulang sekolah pun mereka langsung pergi ke XXI di kota mereka. Saat tiba di sana dan mengantri tiket.

”Kamu yang antri ya sayang, aku mau ke toilet dulu” Chiko.

“Hah? Kok aku? Kenapa ga kamu?”

“Kan kamu yang ngajak, hehehe.., nanti makan aku yang bayar”

Denagn berat hati demi film yang ditunggu-tunggunya Nella yang bayar. Dan akhirnya mereka nonton, meskipun rasa Bad mood masihsangat dirasa oleh Nella, namun sepertinya Chiko merasa ‘tak bersalah.Setelah hamper 2 jam mereka nonton, rasa lapar mulai menyerang perut Nella. Dan saat ditanya mau makan dimana, tiba-tiba dia izin untuk mengangkat telepon, setelah selesai menelpon Chiko bilang dia harus mengantar mamanya ke Salon. Karena merasa menghormati mamanya Chiko Nella akhirnya menuruti pekataan Chiko untuk pulang tanpa harus makan dulu. Tapi saat dijalan’tak seperti biasanya orang buru-buru, justru Chiko membawa mobil santai,dan suasana sunyi sangat terasa dalam mobil.

Dan akhirnya pembicaraan pun dimulai,” Kita ngisi bensin dulu ya yank,pake uang kamu dulu ya..Aku lagi gak ada receh saying mecahing seratus ribu “sambil senyam-senyum. Tiba-tiba amarah Nella memuncak dan tumpah ruahlah kemarahan yang dia tahan selama ini. Dan peperangan pun dimulai, sampai kata-kata putus meluncur dalam pembicaraan Nella, namun Chiko menolaknya, tapi tetap saja Nella meminta hubungan mereka berakhir saat itu juga. Untungnya mobil sedang berhenti, Nella langsung keluar dari mobil dan membanting pintu keras-keras.Kekecewaan mulai dirasakan oleh Chiko, namun terlambat Nella terlanjur sakit hati. Dan akhirnya berakhir lah sudah kisah cinta mereka selama 2 tahun itu.

Kekecewaan itu membuat Nella benar-benar sakit hati yang sangat dalam, Nella yang nangis tersedu-sedu dalam pelukan sahabatnya Shella benar-benar menumpahkan kekecewaan itu. Hingga dia berkata “ Pokoknya mulai sekarang, gw mau jadi cewek matre, Kalo nikah nanti gw mau nikah sama cowok yang tajir,dan nanti dia meninggal biar semua hartanya warisan buat gw semua.!” Janji itu benar-benar terucap dan benar-benar menjadi perubahan besar untuknya. Hingga masa kuliah pun jika ingin menjadi pacarnya harus lebih kaya dari Nella dan semua yang bayar cowoknya.

Saat masa kerja berlangsung Nella bertemu dengan seorang laki-laki yang sangat tampan,cerdas, dan kaya raya. Nella benar-benar jatuh cinta kepada Joe cowok yang telah merebut hatinya yang telah lama tertutupi oleh amarah itu. Joe berniat untuk menjadi suami Nella dan Nella pun member izin setelah mendapat restu dari orang tuanya. Dan pelamaran mereka pun sudah terlaksana tinggal menunggu tanggal pernikahan mereka. Joe, seorang pengusaha muda di sebuah perusahaan swasta di Jakarta yang telah mapan sangat berniat untuk menikahi Nella yang bekerja sebagai sekertaris di Perusahaan tersebut.

Namun, Janji Nella di masa SMA pun telah larut di telan masa.Nella tak ingat janjinya itu, dan ‘tak ada yang mengingatkanya. Setelah dia menunggu hri pernikahan itu pun berlangsung di tanggal yang indah yakni 20-10-2010. Pernikahan mereka sangat megah dengan sentuhan warna emas dan perak yang menyapa para tamu undangan yang dihadiri 500 undangan di sebuah Gedung yang mereka sewa untuk pernikahannya itu. Setelah acara izab Kabul  berlangsung dan dilanjut dengan acra resepsi yang sangat megah. Nella dan Joe tampak bahagia. Tak lupa Nella mengundang sahabatnya Shella yang sudah memiliki calon suami dan hendak menyusul mereka.Sambil berbisik kepada Nella, Shella berkata…

“Liat ya nel, kado dari gw dibuka pertam Kotak Love ping”

“Sipa bos, nanti dirumah langsung gw buka kok, punya lo the first”

Hari itu sangat melelahkan buat Nella dan Joe, sore harinya mobil pernikahannya meluncur menuju rumah baru mereka yang sangat besar dan nyaman sekali dengan membawa beberapa kado pemberian sanak saudara dan sahabatnya itu. Sesampainya dirumah, mereka sangat berbahagia, namun karena Hp dan dompet Nella tertinggal digedung itu Joe akan beranjak meninggalkan Nella dan mengambil barang penting itu. Namun perasaan Nela ‘tak enak dia memaksa untuk ikut, namun Joe melarang karena kasihan melihat sang istri lelah lepas acara pernikahan mereka dan Joe meminta dimasakkan Omelet kesukaan Joe. Dan akhirnya Nella menuruti perkataan suaminya itu, Joe pergi dan pamit kepada sang istri sambil mengecup sang istri untuk pamit meninggalkan sang istri. Akhirnya Joe berangkat dengan menggunakan sepedah motor.Setelah Joe meninggalkan rumah, Nella hendak membuka kado dari sahabat tersayangnya Shella sebelum Nella memasak Omellet untuk sang suami tercinta.

Nella terharu saat membuka kado itu rupanya sepasang bingkai foto berbentuk love yang terpisah dengan butiran mutiara indah di pinggiran bingkai tersebut. Dan secarik surat berwarna ping muda, dibacanyalah satu persatu bacaan surat dengan wangi khas parfum Shella yang menggoda. Nella terkejut saat membaca “Semoga sumpah dan Janji lo dulu di masa SMA, gak akan kejadian ya nell,,hahahaha..!!Loe harus tetep saying Joe sampai kapan pun, dan semoga penyakit kebencian loe sama cowok matre udah sembuh, Karena kan lo udah punya suami yang tajiiir banget. Hahaha:P!!”. Kalimat-kalimat itu langsung menggungcang hatinya dia teringat akan janjinya dan sumpahnya dahulu. Perasaan ‘tak enak dan feeling yang kuat mulai dirasa Nella akan suaminya yang hendak meninggalkannya. Segeralah dia pergi meninggalkan rumah dengan membawa mobil pernikahan mereka yang masih menempel pita pernikahannya.

Segera dia mengencangkan kecepatan mobilnya untuk menyusuli sang suami yang hendak kembali ke Gedung Pernikahan itu. Tiba-tiba Hp Joe yang tertinggal di mobil pun bordering bunyi suara ringtone smsnya, dan segera Nella membuka sms dari kakaknya yang berisi..

“Joe..jangan lupa mala ini, ada makan malam bersama keluarga besar di Resto Bebek Penyet jam set.8,! Jangan sampai lupa ini acara kalian jangan keasyikkan dulu sama sang Pujaan hati ade  gw Nella…hahahaha.” Nella baru ingat nanti malam akan ada acara makan bersama, sedangkan Nella belum bertemu sang suami yang lupa tidak membawa Hp.

Tiba-tiba hujan mengguyur jalan yang dillalui Nella,dan Kemacetan ‘tak dihindari. 10 menit…20 menit….dan kemacetan itu ‘tak kunjung berhenti. Diparkirkanlah mobinya disebuah Café yang ada di pinggir jalan itu dan segera ia berjalan untuk menelusuri jalanan yang menunda kepergiannya menyusul sang suami. Tiba-tiba dia dibawah rintik-rintik hujan yang sudah mulai mereda Nella melihat seorang ibu-ibu bersedih sambil bicra kepada anaknya dengan raut wajah prihatin, dengan rasa penasaran Nella mencoba bertanya ada kemacetan apa. Rupanya ada seorang pria yang kecelakaan di depan sana sehingga membuat jalan menjadi macet. Hati Nella bergetar tak henti-hentinya menyebut nama sang suami. Berlarilah ia menelusuri jalanan yang licin dan basah itu dibawah rintik hujanyang ‘tak kunjung berhenti.

Terdiamlah Nella saat melihat ada sesosok pria terkapar ditengah jalan dengan berlumuran darah mengenakan sweter biru,bercelana jeans hitam,bersepatu piero persis yang dikenakan suaminya sebelum meninggalkna rumah sore itu. Nella menjerit ditengah kerumunan orang-orang yang ramai melihat sesosok jenazah yang berlumur darah itu, dan semua berhenti berbicara menengok kepada sesosok wanita yang menangis terisak-isak dibawah hujan yang semakin deras membasahi bajunya itu. Nella nyaris pingsan, dia langsung memeluk tubuh sang suami yang telah ‘tak bernyawa,terkapar lemas dilumuri banyak darah disepanjang tubuhnya. Wajahnya nan tampan seolah-olah ‘tak dapat dikenali oleh banyak orang, wangi parfum yang sangat kental seolah-olah hilang yang tercium hanya bau darah segar yang terus keluar dari mulutnya yang sambil tersenyum.

Nella tak menyangka bahwa dia akan kehilangan sang suami secepat itu, baru tadi siang mereka mengadakan acara Pernikahan dan malam itu pun mereka harus berpisah. Sungguh Nella sangat menyesal atas kepergian sang suami yang benar-benar dicintainya itu, Sumpahnya dimasa lalu benar-benar membayang-bayangi wajah Joe yang berlumuran darah dan seketika muali bersih diterpa air hujan yang membasahi tubuh mereka.Orang-orang yang berada  disana hanya terdiam, menangis, bersedih dan tak mampu membantu menenangkan wanita yang sedang bersedih itu.

Malam itu, Nella benar-benar telah berduka,Nella tak mampu berbicara lagi daia hanya diam, bengong dan tak mampu seutir nasi masuk kedalam tubuhnya yang mungil dan menawan itu. Dia hanya mampu melihat tubuh sang suami yang sedang dimandikan dan didoaakan dihadapan banyak orang. Rumah baru mereka yang semula sepi, sunyi, hanya ada ketentraman didalamnya kini ramai banyak para kerabat yang bersimpatik kepada sang suami.Rumah itu pun menjadi saksi bisu perpisahan mereka saat sang suami pamit meninggalkannya.

Upacara pemakaman  pun akan disemayamkan besok, Jenazah yang terbaring lemas lesu tak bertulang diistirahatkan diruang tengah rumah yang megah  lagi menawan itu. Nella hanya bisa duduk disebelah sang suami tercinta smabil sesekali mengelus-elus rambut suaminya yang telah bersih dari darah dan harum wanginya. Dipandanginya wajah tampan itu hingga setetes air mata pun terkadang membasahi pipnya yang mulus itu, didekatnya seorang wanita setengah tua yaitu sang ibundanya menemaninya yang terkadang bergantian dengan sang ibu mertuanya.Semua keluarga mencoba ikhlas untuk tidak menangisi kepergian Joe yang secepat itu pergi.

Sepanjang malam Nella ‘tak tidur hanya menemani sang suami yang sedang tertidur pulas didekatnya sambil melihat senyuman tulus ikhlas dari wajah sang suami. Dijaganya sang suami agar ‘tak pergi meninggalkanya, namun air mata itu pun ‘tak pernah keluar lagi hanya senyuman dan beberapa kata-kata yang kadang terucap dari bibir mungil Nella yang pucat. “Aku akan terus disini kok yank, nemenin kamu malam ini, biar kamu ga pergi kemana-mana ya…! Kamu jangan kemana-mana kamu dirumah aja,aku akan buatin omelet kesukaan kamu. Kamu tunggu disini bentar ya, aku buatin omellete jangan pergi dulu yaa”. Lalu Nella pergi ke Dapur ditengah malam itu yang ramai dengan doa yang dipanjatkan dari para pelayat.

Janji yang membisu

love-inspirational-daily

Janji kebersamaan kita yang tak akan pernah pupus terlekang oleh waktu. Kini kau telah tenang disana sayang, menanti kehadiranku kembali untuk melanjutkan cerita kita dulu. Tuhan punya cara untuk mengindahkan kisah kita dulu. Janji yang pernah kita sematkan saat kebahagian sedang membasuh kita. Janji dariku Oky untukmu Seftya, dan untuk hubungan kita.

Dulu..

Dulu…Aku selalu berbahagia denganmu, menunggumu berjam-jam biasa bagiku, menunggu kehadiranmu kala kakimu menginjak gerbang sekolah selepas sekolah usai tak pernah membuatku jenuh. Tak pernah mulut ini rela untuk menegormu padahal begitu lamanya aku dibawah terik matahari yang usang  hanya untuk menunggumu selepas sekolah. Tak pernah sedikitpun kita bertengkar, berbicara angan kita untuk selalu bersama. Padahal 3 tahun sudah kita bersama, kau tetap selalu menjadi yang pertama. Cita-cita kita dulu saat kita masih mengenakan seragam putih abu adalah “Mendapatkan kebahagiaan yang layak untuk kita”. Belajar bersama di sebuah Foodcourt selepas sekolah usai sambil bercengkrama, mengistirahatkan otak kita sambil bertukar pikiran ilmu yang kita temuakan di sekolah masing-masing itu hal yang selalu kita lakukan hampir setiap hari. Menyambangi rumahmu yang saat itu semakin jauh karena kepindahanku dari Komplek kita dulu tak menjadi penghalang bagiku  untuk selalu menjadi ojek gratis tumpanganmu. Omelan papah kala aku pulang malam karena habis mengajarimu soal matematika yang sungguh susahnya masuk dalam pikiranmu tak mampu hentikan kebiasaan kita. Apalagi saat celotehan mamahmu kala kita pulang terlambat saat hujan menyerbu dan menghentikan perjalanan kita untuk berteduh karena aku tak pernah ingin kau sakit. Betapa bodohnya aku kala kau sakit karena tetesan air hujan itu. Meski mamahmu sering bilang “makanya bawa mobil” tak membuatku berhenti untuk belajar setir mobil, meski diam-diam dari papah. Aku memang telah ditinggal oleh sosok bidadari dalam diriku yaitu mamah, makanya aku selalu menghormati ribuan mamah didunia ini dan menganggap mamahmu adalah mamahku. Kau selalu bersedih kala mamahmu memarahimu, tapi aku selalu senang dan semakin sayang pada mamahmu karena bagiku ini perhatian yang diberikannya untukku. Memang malang sekali nasibku hanya numpang mamah darimu, tapi itulah yang membuatmu senang menceritakan tentangku pada mamahmu. Aku ingat kala itu mamahmu senang mendengar bahwa aku sekolah sambil kerja, itu yang membuatnya menerima dan merestui hubungan kita. Kekokohan mamahmu dulu telah ku lunakan saat berita perjuanganku untuk melanjutkan hidup telah didengarnya. Celotehan kebahagiaan pun menambah kebahagiaanku kala ku temukan ayahku kembali bersama wanita yang menjadi penggati mamahku katanya, tapi bagiku tak ada yang bisa menggantikan sosok mamah. Aku ingat, dan pasti selalu teringat saat kita sedang bermain di sebuah pantai  yang jaraknya sangat jauh dari rumah dan pastinya jauh dari  keluarga jauh dari kehangatan rumah yang selalu kau rindukan karena aku sangat paham kau sulit jauh dari rumah. Karena bagimu kehangatan hanya ada dirumah dan ada dalam diriku. Kita pernah pergi kesana, ke sebuah pantai yang sangat biru, pemandangan yang berarti diselimuti ribuan pasir pantai putih,kita bersenang-senang disana. Meskipun malamnya aku harus menunggumu tertidur dikala semua mata harus terpejam apalagi kalau kau tak bisa tidur karena kangen rumah. Kau pasti ingat, sore itu kala ujung pantai ingin menarik matahari yang berwarna oren keemasan, kita pernah berjanji, berjanji untuk selalu berbahagia. Janji kita saat itu adalah “Kita tak sehidup semati, karena Tuhan menciptakan kita untuk berbahagia. Jika salah satu diantara kita ada yang pergi, pergi mendahulukan keadaan, salah satu diantara kita tak boleh ada yang meneteskan air mata apalagi sampai meraung-raung untuk menghentikan keadaan. Yang ditinggalkan haruslah melanjutakan kebahagiaan yang telah ditetapkan tuhan. Dengan mencari pengganti dari yang pergi”  Janji itu kita sematkan diantara bergantinya masa diiringi kepergian matahari dari pelupuk mata. Kupikir itu hanya guyonan diantara candaan kita,sebenarnya itu hanya ledekan apakah sanggup dia kutinggalkan karena yang ku tahu dia salalu menolak untuk kutinggalkan. Sungguh itu ledekan dan candaan yang terindah untukku. Kala itu,sebuah sore yang panjang bagiku betapa susahnya aku mengajarimu rumus-rumus soal matematika untuk nghadapi Ujian Akhir Nasional. Selepas pulang sekolah setelah refreshing sejenak  hingga malam menyambangi kau baru mampu menyelesaikan soal UN tahun lalu. Bagaimana degan tahun sekarang yang katanya akan lebih sulit katamu. Aku tahu, kau tak pernah ingin menghadapi hari esok, katamu seandainya hari esok bisa diskip pasti kebehagiaanmu akan lengkap. Tapi tetap saja kau tak pernah bisa menghentikan hari esok atas perintah tuhan. Nampaknya kau mampu menyelesaikan hari esok dengan senyummu, dan benar kau tersenyum kala kau menginjakkan kakimu keluar dari gerbang sekolahmu dan katamu “kau membuat soal sulit sekali, tapi tadi soalnya mudah tau..” Dan hanya senyum jawabku, itulah caraku agar kau bisa mengerjakan soal yang sulit padahal soalnya tak sesulit itu. Aku hanya tak ingin kau tak mampu mengerjakannya kala tak ada lagi aku disampingmu. Selepas UN berakhir, benar aku demam tinggi, mamah tiriku pun kelimpungan merawatku. Apalagi kamu malam-malam nekat menyambangi rumahku ditemani mamahmu karena kau tahu aku demam tinggi. Ku kira itu malam-malam terakhirku, ternyata mobil yang dikendarai papah melintasi jalanan yang senyap menyelamatkanku dan dokterpun membantuku untuk selamat. Saat aku kritis aku tahu, kau galau bukan main mamahmu pun yang terkadang galak dan terkesan membenciku luluh lagi karena melihat keadaanku yang lunglai tak berdaya. Aku didiagnosa memiliki penyakit kritis, tapi kau menguatkanku. Hampir tiap menit kau buang butiran-butiran air mata hanya untuk menangisiku padahal aku tak apa-apa, hanya saja dalamnya ginjalku menahan ketakutan untuk tak bernyawa lagi dan meninggalkan senyummu. Ku kira saat itu aku yang akan meninggalkanmu,  aku berpesan padamu untuk mengingat janji kita di bawah matahari yang terbenam sore itu. Kau menangis sejadi-jadinya kala ucapan itu terluncur dalam dekapku. Tapi Tuhan berbaik hati padaku, mungkin katanya pertemuanku dengan mamah dipending dulu yah karena kasihan melihat wajahmu yang begitu memelas padaku untuk selalu kuat. Setelah hampir 2 minggu aku menyambangi rumah sakit yang telah bosan mendengar rintihanku, aku bisa pulang ke rumah dengan wajah yang sangat tak wajar. Itu 2 minggu yang sangat berat bagiku dan kamu, karena ga bisa seneng-seneng seperti biasa. Hari-hari berlalu dan kepulihanku pun mendiami tubuhku, meski harus dibantu obat untuk melanjutkan sisa hidupku tapi tak apalah demi kamu, demi senyuman itu. Detik-detik pengumuman UN pun masih sempat aku rasakan, apalagi kamu saat penasaran dengan hasil matematikamu dengan hasil berguru padaku. Memang sempat kau rasakannya tapi hanya sebentar, kau malah pergi bersama supir pribadi papahmu untuk membeli kado untukku, bodohnya kamu saat itu mendustakanku. Kau tak ingin diantar olehku kala itu, meski biasanya aku memaksa karena khawatir kau kenapa-napa. Dan benar, kau ijin padaku untuk pergi bersama pak Deo, dia supir pribadi papahmu yang sedang istirahat selepas mengantar majikannya pulang kantor. Entah apa yang ada dipikiran Pak Deo untuk mengantarkan anak dari Tuannya ke hadapan tuhan.  Dijalan, saat jalannan licin setelah hujan mengguyuri sepanjang jalan, membuat mobil yang dikendarai Pak Deo tergelincir, padahal jaket adidas yang telah kau beli dan sudah kau bungkus rapih dengan hiasan yang kau minta pada pelayan di sebuah distro olahraga telah kau siapkan untukku, tapi ternyata bukan kamu yang memberikannya padaku, tapi mamahmu. Kau pergi dengan waktu yang panjang dan sangat lama, bahkan kau tak pernah kembali mungkin kau menungguku disana, diujung peraduan saat aku tak pernah bisa berhenti melupakanku. Disaat semua menangis, apalagi mamahmu meronta-ronta berharap waktu kembali dan berhenti, tapi  aku tak pernah menangisi kepergianmu hingga kini dan sampai nanti, aku bahagia karena kau kembali padanya. Berarti sudah berhenti tanggung jawabku untuk menjagamu, ku yakin kau bisa menjaga dirimu disana. Kutitipkan dirimu pada Tuhan karena ku yakin Tuhan akan selalu menjagamu dengan baik dan dengan kasih sayangnya. Sampai kau hembuskan nafas terakhirmu, dan kau pergi meninggalkanku disini aku akan selalu menyayangi dan mencintaimu. Jaket yang kau titipkan adalah jaket pemberian terakhirmu dan akan selalu ku jaga. Kini kau bahagia disisi tuhan, dan aku telah bahagia bersama seorang wanita bernama  Jelita, dia adalah kekasihku sekarang, maafkan aku bukan maksud hati ingi mengkhianatimu, tapi karena mamahmu yang memintaku untuk menjaga keponakannya itu dan dia sepupumu. Berat sebenarnya kala mamahmu memintaku menjaganya, tapi aku tak berdaya karena ku tahu dia tak berkawan dan tak ada yang menjaganya makanya, kini aku beralih untuk menjaganya. Kau tahu, betapa sempurnanya nilai matematikamu saat UN, pasti kau akan bahagia kala kau dengar pengumuman UN kala itu, kau mendapatkan nilai yang hampir sempurna 98, bahkan aku kalah darimu yang hanya bisa mendapatkan nilai 95 saat itu. Dan hasil Ujianmu lah yang terbaik di Sekolahmu, meski tak bertuah tapi nilai itu hanya kau yang memiliki dan tak akan ada yang dapat menggantikannya.  ku harap kita akan bersama dikala waktu yang menyatukan kita kembali beradu. Tunggu aku sayang di Surga, aku pasti akan menyambangimu nanti, kala Tuhan memintaku untuk  kembali. Bahagialah kau disana dan jangan pernah kau menangis kala rindu menguras habis dirimu dan aku tak bisa menghapus tangis itu lagi.

Sepucuk surat untukmu

love-images-wallpaper

Aku disini..

Sekarang…

Dan, entah sampai kapan,,

Aku ada disini karena sebuah pilihan, sebuah realita dan sebuah kenyataan yang harus aku hadapi.. Mungkin waktu yang akan menjawab, kebersamaan kita, celotehan kita, dan kebisuan yang ada diantara kita..

Dulu..

Dulu sangat sulit engkau menggapaiku, sangat sulit kau bayangkan aku ada di dekatmu, sangat tak mungkin kau ada direlung hati dan perasaanku. Namun kini, begitu dekat tak ada jarak lagi yang memisahkan kita, tak ada ruang yang dapat menghentikan gerak kita.

Namun aku disini..Bersamamu dan yang lain…

Dulu…kau ucapkan janji kita bertemu disini.. “Bandung” namun kini, kita disini aku dan kau. Janji yang dulu terucap dari mulutmu kini terlampaui dan menjadi nyata, bukan khayal maupun impian belaka.

Aku disini karena keinginanku untuk ada disini, namun akankah kau juga begitu? Akan kah kau merasakannya. ‘

Dulu..

Memang aku tak menaruh hati padamu, namun seiring waktu bergulir dan tiupan angin berhembus membuat perasaan ini perlahan tumbuh, semakin hari semakin tumbuh besar,, namun tak pernah kusadari sejak pertemuan kita di malam itu.

Rasanya.. ingin sekali berontak kala itu, tapi aku tak menampikannya. Entah itu yang kesekian kalinya atau yang pertama bagimu, tapi aku rasa kau sungguh berbeda dari yang kukenal dulu.

Ingin ku titipkan perasaan ini pada malaikat, dan ku katakan padanya “Ku titip perasaan ini dan tanamlah di Surga Allah kelak tiap hari akan tumbuh semakin lama..semakin besar. Kelak saat kau berada di Surga kau akan menemukan sebuah pohon yang tumbih rindang lebat berbuah manis indah dan sejuk di bawahnya serta memberikan ketenangan dan kasih sayang untukmu. Dan itu lah perasaanku yang kala itu ku pendam padamu, namun tak pernah tersampaikan dan terbalaskan lagi. Kelak kau akan bahagia di bawah pohon kasih sayang itu.”

Inilah Aku Marsya

romantic-rasulullah

“Adakah disana kau rindu padaku?? Meski kita kini ada di dunia berbeda, bila masih mungkin waktu ku putar, kan ku tunggu dirimu..” Alunan lagu kerispatih “Mengenangmu” selalu teralun-alun dalam ingatan Marsya.

Tepat  1 tahun kepergian Neo semua itu teringat kembali dalam benak Marsya, Bagaimana tidak kenangan-kenangan semasa bersama Neo selama 4 tahun selalu menggambarkan kenangan indah dan pahitnya saat bersamanya.

1 tahun yang lalu….

Sejak Marsya kembali menjadi pacar Neo setelah putus hampir 2 bulan, dan masuk lah dalam ronde kuliahan  untuk Neo, sedang Marsya masih duduk di bangku SMA. Hubungan Marsya dan Neo tak berjaalan mulus seperti tahun-tahun sebelumnya, dan ini merupakan hal yang berat bagi Marsya.

“Kamu dimana yang?” Suara Marsya terdengar lesu. “Aku masih di Kampus,kenapa?” Jawab Neo dengan nada santai. “Aku sakit, bisa jemput aku sekarang?” Suara Marsya semakin memudar. “Sakit apa? Kamu kan bawa motor, ngapain minta jemput?”Suara Neo meninggi. “Aku kan sakit jadi ga sanggup bawa motor sendiri”Tiba-tiba dari kejauhan suara lembut terdengar oleh Neo. “Marsya..biar  Iwan saja yang membawa motor kamu, kamu diantar Iwan dan Resya aja”. Tanpa berkomentar banyak Neo langsung menjawab “ Iya bener  tuh kata guru kamu, kamu pulang sama temen kamu ajah, udah yah aku masih ada jam!” Suara telpon langsung terputus tanpa sempat ditanggapi oleh Marsya.

Dengan rasa kecewa, akhirnya Marsya pulang diantar oleh  kedua temannya tanpa kelembutan dari sang kekasihnya. Justru Neo ‘tak pernah memiliki waktu untuk Marsya.

Neo sering absen untk menghubungi Marsya, Neo sering pergi tanpa bilang Marsya, Pulang malem ga jelas,dan sering lost contact oleh Marsya.

Kelakuan Neo membuat Marsya  geram dan memilih untuk mencari tahu, apa yang sedang terjadi oleh kekasihnya itu.  Dan saat itu Marsya sedang iseng untuk membuka e-mailnya dan tanpa sengaja dia melihat sebuah akun facebook milik kekasihnya,yang tidak diketahui sebelumnya olehnya.

Dilihatnya setiap aktivitas kekasihnya dibalik matanya, dan… terlihat sebuah foto Neo bersama dua wanita disebelah kananya. Dan diketahui wanita disebelahnya itu bernama “Marsya”.

Tanpa banyak komentar, Marsya langsung meminta pertanggung jawaban dari Neo perihal sebuah foto mesra itu. Bagaimana tidak Neo memegang erat tangan wanita disebelahnya,betapa terkejutnya Marsya melihat foto itu dan bagai siang hari disambar petir,yang menerpa hatinya.

Tapi dengan mudah dan berbagai alasan Neo menangkal, namun hal itu membuat Marsya seolah luluh dan mempercayai perkataan Neo dan rasa curiga itu pun mulai memudar karenanya. Meski jelas hati Marsya sakit, namun bagaimanapun yang terjadi Marsya tetap mempercayai hal tersebut dan tetap menyayangi Neo apa adanya..

“Terpejam,enggan..Angan berontak, tak lesu. Merekat di langit kamar. Berkutat pada resah yang memfitnah gundah. Rindu itu, tak mau pergi meski tersayat”

Hari-hari berlalu…dan rasa curiga dan ganjal kembali dirasakan Marsya..Namun, apa dikata semua ‘tak bisa dia buktikan kebenaranya, mau dikata apa? Bertanya pada rumput yang berdendang? Atau bertanya pada alunan musik yang selama ini membisu.

Tak menginginkan hatinya jatuh terlalu dalam untuk menahan sakit yang dirasakan Marsya. Marsya pun memutuskan untuk mengakhiri kisah cintanya yang mulai pahit. Dan mengakhiri perkataan cinta yang biasa mereka sandarkan pada kepingan-kepingan hati yang sudah mulai rapuh.

Sampai juga berita tentang berakhirnya hubungan mereka di telinga ka upy (salah seorang kakak Neo). Setelah mendengar hal tersebut Ka Upy menceritakan mengenai Neo dan hubunganya bersama Marsya*, dan membuat tumpah ruahlah perasaan Marsya mendengar cerita-cerita dari kak Upy.

Rupanya Neo benar-benar memiliki hubungan khusus dengan Marsya*(wanita yang berfoto mesra dengan Neo). Tak khayal Marsya langsung marah kepada Neo dan tumpah ruahlah sejuta kenangan manis yang dulu telah mereka rajut dengan benang pilihan.

“Padahal, waktu telah menempa tekad itu  menjadi baja. Tapi sungguh, aku lemah menitihkan air mata dalam bejana cinta, dan aku terluka karenanya”

Pada awalnya Marsya tak menerima kenyataan pahit yang kini ia rasakan.Dia melakukan berbagai cara untuk melampiaskan kekesalan dan ingin merampas kebahagiaan mereka raih karena hati itu terlalu sakit untuk ditengok asal usulnya. Meski diketahui Marsya* itu memiliki kekasih yang juga ia khianati bernama Nata.

Mungkin waktu telah menakdirkan bertemunya kembali Marsya  dan Nata. Latar belakang yang sama menghantarkan pertemuan mereka, yah.. Nata adalah salah satu kakak kelas Marsya  saat SMP.

Kekecewaan dan ketidakbiasaan itu pun selalu dia luapkan kepada Nata. Dan dengan kepala dingin pun Nata selalu bisa membuat Marsya  tersenyum dan hendak menghentikan waktu guna untuk bangkit dan berlari meninggalkan kekecewaan yang membekas itu.

Nata sesosok pria yang selalu berfikir positif dan selalu  memaknai semua dengan senyuman manisnya. Namun kekaguman itu salah pada waktunya dan kedekatan mereka hanya sebatas pertemanan yang didasarkan pada hati yang terluka.

Setiap doa yang dipanjatkanMarsya selalu meminta agar Neo menyesali perbuatannya dan tak memiliki hubungan apapun dengan Marsya*,mungkin doa itu akan dikabulkan pada waktu yang tepat. Rasa sakit bercampur dengan adonan kebencian, dan rasa sayang selalu menemani hari-hari Marsya dalam kesendirian.

“Disana, aku masih saja berharap bisa menunggumu. Bisa menanti-nanti serpihan debu yang tertinggal. Tapi, entah kapan itu menjadi nyata dan terlihat memukau.  Atau sebaliknya, aku pergi saja dan membunuh semua tentangmu, yang katanya tak berbisa?”

Bukan karena Marsya tidak mencari  pengganti, namun karena Marsya belum menemukan sesosok pria yang membuat hatinya luluh dan akan membantunya untuk bangkit dari keterpurukan yang mewarnai kanvas lesu dalam kehidupannya.

Akhir masa-masa kehidupan SMA  Marsya terlihat sedikit buram dan tak khayal banyak warna abu-abu bersemayam diatas kanvas nan lesu pilu itu. Waktu kuliah  pun mulai beranjak,dan keputusanya untuk kuliah di Jogja menjadi pilihan yang tepat untuk meninggalkan kenangan palsu di masa lalu.

“Tetap terjaga dan terus coba meyakinkan diri, dia telah lepas dari gengamanku dan berjalan jauh entah kemana arah tujuannya. Tapi kenapa sadaraku tak juga nyata?”

Hari-hari mulai beranjak cerah, menepis awan gelap yang selama ini diam bungkam seribu bahasa dan ‘tak khayal menanti sesorang nan jauh disana. Marsya mendapatkan titik cerah, kedekatannya bersama Leo menunjukan bahwa dia sedang belajar untuk bangkit dan berlari mengejar mimpi di dunia yang fana ini.

Siang itu tiba-tiba terfikir dan terpana pada sesosok bayangan yang muncul dalam lamunannya. Ia, siapa lagi kalo bukan Neo? Tiba-tiba Marsya memikirkan Neo. Bukan kah Neo sudah bersama Marsya yang lain,? yang katanya mereka sedang berbahagia? Namun mengapa bayangan itu justru hinggap dalam alunan siang itu.

Malamnya bayangan itu semakin betah mengganggu fikiran Marsya. Apa yang terjadi? Bisiknya dalam hati dibalik rauman bayangan semu Neo. Apa yang membuatnya terpijak untuk memikirkan bahkan mengingat sesosok laki-laki yang dulu pernah menjadi tambatan hatinya.

Marsya ingat dulu ia ingin sekali menunjukan pada Neo, bahwa dialah Marsya yang sesungguhnya lebih baik dari jutaan Marsya didunia ini. Marsya memang banyak, mungkin bisa dibilang pasaran namun Inilah Marsya, dia yang sesungguhnya telah menemani hari-hari Neo dalam pahit dan manisnya hidup.

Dulu..sewaktu Neo dan Marsya masih berdamai, Neo pernah bercerita mengenai Marsya*kekasihnya itu. Dia bilang Marsya yang itu tidak bisa memasak, tidak bisa mencuci bahkan menyapun tak bisa,! apa yang dapat dia lakukan di masa depan nanti? Hanya memberi cinta pada suaminya? Mungkin saat itu yang dibutuhkan Neo hanya sebatas cinta bukan latar belakang yang dimiliki Marsya.

Secuil rasa penasaran menghantarkannya pada sebuah kenyataan yang datar tanpa arti.  Marsya bertanya pada Nata bagaimana kabar sang mantan kekasihnya itu dan kekasihnya. Namun Nata ‘tak mengetahuinya dan tak berkomentar lebih.

Paginya, dimana matahari terlihat sedikit redup dibalik pegunungan di kota Jogja seolah matahari malu memperlihatkan wajah cerahnya. Hawa dingin menyapa jutaan pasang mata berbinar di kota itu dengan sentuhan lembut dan seolah semuanya menyatakan terjadi suatu hal pada seseorang disana.

Telpon bordering menghancurkan kebisuannya. Saat Marsya sedang dalam perjalanan kembali ke Kotanya setelah beberapa waktu menetap di Jogja untuk belajar. Ditengoknya sebuah nama yang ‘tak asing memanggil di handphonenya, ternyata dari Nata.

Saat mulut itu mulai menoleh pada suara nan jauh disana, suara itu gemetar menerpa telinga Marsya yang saat itu sangat terkejut mendengarnya.

Betapa tidak? Telah terjadi kecelakaan yang menimpa Neo dan Marsya* dalam sebuah tragedi itu membuat cidera parah pada kaki Marsya dan menyebabkan koma pada Neo. Neo terus memanggil dan memanggil dalam bawah sadarnya “Marsya..Marsya…dan Marsya..”. Namun bukan Marsya kekasihnya, tapi Marsya mantan kekasihnya yang dulu pernah terluka akibat ulahnya.Keluarga Neo meminta Marsya untuk datang ke rumah sakit tempat Neo bersemayam.

Saat menghampiri Neo, Marsya ditemani Nata yang juga ingin menjenguk mantan kekasihnya Marsya*. Berguncang hatinya saat melihat seorang yang dulu ia kasihi, tergulai lemah tak bertulang keras yang berbaring diatas tempat tidur rumah sakit, dibaluti kesedihan yang mendalam dari keluarganya yang menunggu di luar ruangan.

Kamar itu serasa sempit, ‘tak ada celah yang menahanya masuk. Terlihat sang ibunda  disana, tetesan air matanya telah kering, hanya tinggal cekungan mata menampakan betapa tragedi mengganggu hidupnya.

Dipanggilnya pelan-pelan agar tubuh itu mengetahui bahwa seseorang yang ia tunggu telah hadir, dalam balutan tangisan, Marsya menyapa Neo yang tergulai lesu dimakan waktu.

“Neo..ini aku, Marsya Siregar, aku datang untuk ngajak kamu pulang. Kamu harus sembuh” bisik Marsya pelan dibalik telinga Neo. Seolah tubuh itu merespons sapaan Marsya. Tangannya pun bergerak sedikit demi sedikit, suasana haru menerpa ruangan itu. Hingga akhirnya mata itu pun terbangun setelah tertidur beberapa lama karena menunggu kedatangan wanita yang selama ini menghilang.

Mata itu terbelalak, bibir itu mulai tersenyum dan mulai mengucap kata-kata secara perlahan. Mata Marsya menumpahkan raumannya dengan tangisan air mata.  Tangan Neo berusaha untuk menghapus butiran-butiran air mata  yang jatuh dalam pelupuk mata Marsya. Disebelah kirinya terlihat Nata dan Marsya* sedang menahan keharuan yang terlihat di depan matanya.

“A..aku ..” suara hening menendera dibalik bibir Neo. “sa..sa.sayang ka..mu”. Ingin rasanya tubuh itu ia dekap, namun apa daya Marsya bukanlah kekasihnya seperti dulu. Neo memiliki yang lain bukan dirinya. Dengan senyuman tulus, Marsya megiyakan ucapan Neo, demi menjaga perasaan Marsya*, dia tak dapat berbuat lebih kepada Neo.

Dalam sunyi, Neo melanjutkan ucapannya “Ma’aaf”. Dalam rindu Marsya memaafkan Neo yang pernah melukai hatinya dimasa lalu. Dan seolah itu menjadi penutup dari kisah hidupnya Neo berhenti berkata

Perlahan namun pasti, tangan yang semula menggenggam erat tangan Marsya mulai melemah dan ‘seolah semua itu menjadi pendukung ketika mata itu tertutup dibalik senyuman tulus dari bibir Neo.

Hentakan teriakan muncul dengan seksama mengiringi kepergian Neo yang telah meninggalkan kesunyian yang berarti. Marsya menangis sejadi-jadinya melihat seseorang yang dia sayangi pergi secara perlahan, dibalik derap kesedihan. Nata yang saat itu berada disamping Marsya* mencoba untuk menenangkan hati mantan kekasihnya itu yang kini ‘tak bisa melangkah dengan alunan musik karena kakinya telah diamputasi pasca tragedi kecelakaan yang menimpanya bersama Neo.

Dalam aluanan kesunyian, Marsya mengantarkan Neo ketempat peristirahatan terakhirnya.Dengan derap langkah pasti Nata menemani langkah Marsya ke pemakaman. Perlahan jasadnya mulai tak terlihat ditutupi butiran tanah yang siap menyelimuti tubuh lesu itu.

Tangisan dan kasedihan menghantarkan Jasad Neo hingga hilang dipelupuk mata para pelayat. Teringat ucapan Neo dulu “Apabila aku pergi nanti, pergilah ke kamarku, buka lemari disana ada sesuatu untukmu dan ambillah”.

Segera dalam hawa duka, Marsya pergi ke kamar Neo, dilihatnya semua foto-foto dan kenangan-kenangan yang telah mereka lukis dalam kertas kanvas kehidupan Neo. Neo menyimpan semuanya dengan baik dan dalam secarik surat ditulis dengan sedar bahwa sesunguhnya yang Neo cinta dan Neo sayang hanyalah Marsya seorang, meski hari-hari Neo telah bersama Marsya* namun semua itu hanya analogi saat Neo membutuhkan cinta dari yang lain saat rasa jenuh akan hubungan mereka melanda.

 “hujan menitihkan air mata kebahagiaan, bukan duka. Tanda yang kuiba darimu,dari dulu. Dan penuh api keibuan, dahaga rindu padamu yang terkasih”.

Nyata Tapi Semu

romantical-love-painting-photo

 

ku ingin menyendiri, berteman sepi,,
tak berharap siapa pun menyapa dan tersenyum kepada ku,,
ku tak ingin berpikir apa pun,,
ku hanya ingin termenung dalam diam ku,

Tertulis sebuah status di sebuah jejaring sosial beberapa menit yang lalu. Belakangan ini status Reyno memang terlihat mengagalau, entah apa yang terjadi padanya, menggalaukan seseorang atau hanya sebuah status yang tak bertuah. Hemmm…Diketahui Reyno sekarang bisa melihat Felya setiap hari dikelas,sekarang jarak yang dulu memisahkan mereka tak membuatnya gundah lagi. Dulu…sejak kecil Reyno menyukai dan mungkin menyayangi Felya, cewek yang dari kecil sering bermain dengannya saat liburan. Dulu jarak ribuan kilometer yang memisahkan mereka menjadi penghalang untuk berlabuhnya hati Felya dipangkuan Reyno. Tapi Reyno tetap saja mengagumi gadis seusianya itu, tanpa memikirkan betapa sakitnya hatinya kala Felya bersama cowok lain.

 Sekarang ketika jarak tak memisahkan mereka, bahkan ruangan itu telihat hampa hanya ada mereka berdua yang tau akan perasaan mereka masing-masing. Tapi..betapa dinginya sikap Reyno kepada Felya, entah apa yang terjadi seolah Reyno begitu membencinya. Felya yang perlahan mulai menyayangi Reyno justru berbalik arah karena sikap acuh Reyno. Seolah Reyno telah kehilangan akal dan melupakan kenangan mereka di masa lalu. Kini, mereka dekat atmosfeer yang kala itu membuat keduanya lebih bersatu tapi lagi lagi sikap acuh Reyno dan sikap dingin yang membekukan antara mereka. Felya berpikir buat apa menyayangi orang yang selalu dingin padanya. Sekarang Felya justru telah ada yang miliki, Edo yah dia yang telah memiliki Felya teman baru Reyno juga.

         so, maaf klw aku menghilang tiba”  karna ku tau kau sudah ada yg memiliki,,,, bukan ku  PHP tp lebih baik ku menunggu hingga kau sendiri 🙂

        Seolah Reyno tak peduli dengan sikap Felya yang sebenarnya ingin dimilikinya. Diam dingin beku itulah Reyno yang dikenal Felya sekarang tapi saat dalam permainan olahraga dia terlihat lepas, bahagia. Sering kali Felya memandangi Reyno yang sedang berolahraga, namun tetap saja Reyno acuh pada Felya.

satu prinsip hubungan ku,,
aku ga mau mengganggu hub orang lain,,

Memang dingin senyap tak ada atmosfeer kehidupan yang terlihat dalam diri Reyno kala bertemu Felya. Reyno memang semakin menjauh semakin berlari dalam dunianya, mungkin untuk mengubur hidup-hidup kenangannya dulu bersama Felya. Saat di pasar malam kala itu mereka bermain bersama, tertawa riang sambil menikmati arum manis dan popocorn di temani ribuan bintang kejora yang berbinar di langit. Indah..bahagia,,itulah yang mereka rasakan kala itu.

     Terima kasih untukmu yang pernah memberi warna cinta dalam hidupku,,

        Banyak kupu-kupu indah yang berwarna sendu berterbangan dengan bebasnya di alam yang penuh dengan warna. Banyak kejadian antara mereka yang hanya mereka pendam masing-masing. Sejatinya itu adalah sebuah rahasia besar yg selalu mereka abaikan,lupakan seiring berjalannya waktu. Berlari dalam suasana sendu berkiblat dalam hati hanya khayal yang menyerupainya hina dan terkecoh oleh kedusataan dalam hati, Pelangi, berwarna merdu berceoteh dengan para peri di langit indah seolah menepakan antara mereka berdua dulu…

Aku itu orangnya memang pendiam, diam-diam jatuh cinta kepadamu & diam-diam aku menahan perih karenamu :’)

        Terkadang seseorang itu mengenakan topeng, terkadang terlihat apa yang sebenarnya dia sembunyikan itulah Reyno yang sekarang terlihat oleh Felya. Canda tawa dan riang yang terpancar dari raut wajah Reino menampakan topengnya, sebaliknya kala iah dingin senyap sunyi bisu itulah yang sejatinya dia rasakan. Mungkin memang benar masih ada serpihan hati itu, namun entah mengapa dia sembunyikan. Felya merasa ada keganjilan dalam diri Reyno, sebenarnya apa salahnya hingga begitu redupnya Reyno. “Sebenarnya aku salah apaa sih no? Kenapa kamu selalu dingin,diam,bisu,senyap,redup depan aku? Salah apaa sih noooooo?” Jerit Felya di balkon depan kamar kostannya itu. Sambil merintih galau rindu entah semua jadi satu. Sosok Edo tak pernah dia bayangkan selama ini, hanya ada satu nama “Reyno” yang selalu menghantui jerit malamnya. 

Terkadang, memaafkan kesalahan seseorang yang kamu cinta lebih sulit……….. dari pada memaafkan seorang teman biasa……..

        Raut wajah suram,sedu mewarnai hari Felya paginya, entah mata yang sebab akibat menangis semalaman tak membuat lega lubuk hatinya. Entah apa yang bisa Felya katakan jika bertemu Edo hari iti, tapi biarlah “Aku tak peduli orang berkata apa, hanya satu nama yang bersemi di hati Cuma kamu Reyno->Your my Perfect tense” bisik dalam hatinya.

Terkadang cinta memang begitu menyakitkan,,,, 
tapi karena cinta juga,
kamu selalu temukan dirimu tersenyum tanpa alasan.. 😀

        Aku sulit terpaku, terpaku lagi dalam anyaman hati kala hati ini berteriak dan entah hingga kapan ku pendam dendam kusumat ini padamu. Pikiranku seolah tak ingin bertuah dan singgah padamu, hanya ada dia, dia dan dia yang bisa menusuk lubuk hati ini hingga aku tersadar bahwa memang hanya dia yang membekas dalam hati ini yang sulit ku lempar jauh. Kau boleh marah benci bahkan ku ijinkan kau membunuhku agar aku merasakan keadilan betapa sakitnya hatimu kala kau tau hanya dia yang mampu menerobos relung hati ini. Surat yang tersirat di atas selembar kertas yang diajukan pada Edo. Mungkin Edo mengerti perasaan Felya dan justru tak pernah marah, bahkan Edo membantunya untuk selalu mengingat masa lalu Felya bersama Reyno.

Kadang kamu harus dengarkan kata hati…. 
Jangan tanyakan siapa yg kamu cintai,
tapi tanyakan siapa yg buatmu bahagia dan tertawa :’D

        Tak semudah membalikan telapak tangan ketika hendak menyatukan dua insan yang dulu pernah besemi. Itulah yang dirasakan Edo, sulit sekali menyatukan Felya, hatinya boleh teriris tapi lebih teriris lagi kala tau bahwa dia mencintai Felya dan Feya merasakan sangat jauh dari Reyno. Mungkin Tuhan akan bersikap adil padanya nanti dengan mengantarkan sesosok bidadari untuknya di Surga. Semakin Edo mendekat, semakin jauhnya Reyno dan berlari meninggalkannya. Reyno ga ngerti apa yang ada dipikian Edo untuk membujuknya membawa ke masa lalu.

aku di sini, kamu di sana, kamu dengan dia, lalu aku dengan siapa? 
😀 😀 :’D

        Reyno memang belum tahu, Kalau hubungan Edo dan Felya telah berakhir. Sulit mempercayai karena memang baru sebentar kabar akan hubungan mereka membahana di kampus. Mungkin Reyno ingin segera lulus dan cepat jauh jauh dari khidupannya yang menyakitkan itu.

paling suka dah klw udah sibuk kaya gini nihh 😀 😀
ga mikirin yg namanya ***** 😉
i’m happY………

        Lebih tepatnya dia ingin menyibukan diri, segera melupakan masa lalu. Berlari dari semua kegundahan yang mengusik hatinya. Mendustakan hatinya dan merelakan semua kebahagiaanya di rampas oleh orang lain. Menafsirkan segala sendunya untuk seseorang yang pernah bersemi dihatinya dulu.

Belajar memahami bahwa tak semua keinginan bisa terpenuhi,,,, 
barangkali obat terbaik tuk mencegah kecewa dan sakit hati adalah diam dan pura” tak mendengar :I 😉

Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta. 🙂 😉

klw udah malem gini, hujan rintik”, udara mulai dingin menusuk kalbu ….
sikon paling pas bwt merenung :’)
ingat dengan dosa yg pernah di perbuat….
ingat masa lalu…
ingat masa” indah, sedih, have fun…..
bahkan ingat hal” yg ga pernah di sangka” aku bs lakuin…..
terkadang ingat dia yg pernah mengisi hari” ku meski hanya sekejap berlalu…..
rindu seseorang :’))

        Nampak jelas, dusta yang kala itu dipendamnya sendiri. Khayal akan sosok Felya hadir kala hujan tiba, rindu yang menyerangnya dan benci yang menyelimutinya kokoh dan sulit tertebak alurnya. Felya memang kini sedang menggalau menepis segala ke angkuhan yang dimilikinya. Saat ini, yang terlintas dalam benaknya hanyalah Reyno, tak ada lagi yang dapat menggantikan sosoknya yang dingin itu.Tapi dia yakin dibalik kedinginan nya itu ada kehangatan didalamnya yang membuat semua menjadi indah dan berwarna. Ingin rasanya bisa memeluk erat tubuhnya yang lemah, ingin membantun menopang agar dapat berlari tapi semua itu hanya angan dan khayal yang terbisik.

it’s imposible (-__-)> for me,,,,,,
but,
I will not give up so easily (^_^)]

        Lelah tepatnya itu yang dirasakan Reyno, berdusta berlama-lama, membiaskan kepalsuan yang menggema antara mereka. Reyno pasrah hilang akal ketika dia memimpikan sesosok wanita yang tak asing baginya yah..itulah Felya. Mimpi yang indah dengan berujung manis tapi hanya semu, tak nampak bayangan nyata. Reyno sanagt merindukan Felya yang dia kenal ceria kini meredup. Felya menjadi mendiam diam sunyi tak nampak gelombang suara yang luar dari mulutnya. Entah hingga kapan Felya menjadi bisu, mungkin kelak pangeran datang menyambanginya dan mengajaknya tersadar dia ada di dunia nyata. Tak berujung kelabu, semua impian berharap menjadi nyata. Benar,, Reyno menemui Felya selepas rapat disiang hari. Seakan menculik paksa Felya, dan benar Felya  tak bisa menolak meskipun awalnya segan. Pergi lah mereka ke sebuah ladang hijau yaitukebun teh, hamaparan daun teh yang hijau indah luas dan merbak. Disana mereka dingin, tapi Reyno  berusaha mencairkan suasana. “Maaf.. maaf kan hati ini telah mendustakan keajaiban” lirih Reyno. “Maaf untuk apa?” sahut Felya dengan perlahan. “ Maaf karena hati ini tak sampai untuk menggaitmu lagi, maaf karena aku telah melepasmu untuk kesekian kalinya,  maaf untuk waktu yang telah ku buang untuk melupakanmu, maaf atas semua kesalahanku karena dusta membohogi perasaan dan khayalku” jelas Reyno. Tapi,..Felya nampak tenang diam hembusan angin dia hirup perlahan. Tiba-tiba terdengar suara berisik dari tengah-tengah ladang hijau itu, dan muncullah sekawanan petani teh dengan mengangkat sebuah papan yang bertuliskan “ I LOVE U & SORRY”. Tetes demi tetes turun bak berlian yang berjatuhan perlahan, Felya langsung berbalik badang dan memeluk erat tubuh Reyno. Seakan semua terlupakan, kenanagan masa lalu terlintas jelas. Dan akhirnya mereka bersatu memadukan jalinan cinta yang sekian lama telah di pending oleh Reynoo…  

       

 

Beri Aku Waktu

“Termenung ku dalam buaian lamunan akan dirimu.Terlalu dalam cinta menusuk jantungku.Membawa bahagia serta luka yang membasuh hidupku.Terkaparku mengulum segalamu.Nyata, bukan semunya imaji.Akankah waktunya pas? Pas dalam keheningan dan Kesucian dalam Qolbuku yang tak berceloteh dengan nyawa-nyawa yang telah hilang.Karena aku berbeda”

“Noli,,sudah waktunya!!” sahut seorang malaikat yang bertamu tanpa pamrih dihiasi senyuman indah yang menenangkan Qolbu. Sepintas terjebak dalam lamunan itu, Noli membisu seketika terpenjak mendengar ucapan lembut nan syahdu itu.

“Tidak, jangan sekarang!! Aku belum bisa pulang, banyak hal yang harus kupersiapkan sebelum aku pulang. Beri aku waktu”. Sahutnya dengan penuh belas kasihan yang  mengemis hina  memohon sedikit waktu.

Dalam benaknya tentu memikirkan sesuatu yang harus dia lakukan, akankah dia diberi sedikit waktu demi seorang Sultan, lelaki yang dicintainya.

“Jauh menghujam. Sapa manjamu mengelitik getar itu kesumat lagi,tanpa rekayasa sekalipun. Karena kaulah alasaku.Rasanya mustahil bila saatnya nanti aku bisa pergi dan tepikan adamu”

Sapa yang ‘tak mengenal sosok Noli diantara murid SMA Harapan Bangsa. Seorang siswi yang memiliki kekuatan lebih dibandingkan murid lainnya,bukan kuat untuk mengangkat sebuah batu besar, namun kuat dalam hal logika, perasaaan dan sesuatu yang tak diketahui manusia lain.

Noli terlahir berbeda dari sebuah keajaiban kakeknya yang sangat ingin menjadi seorang pahlawan dimasa penjajahan dulu. Dan alhasil kekuatannya pun menurun pada sang cucu. Noli memang dikenal berbeda, namun tetap berkawan dan disayangi teman-temannya karena dia suka menolong.

Apa jadinya, apabila Noli mengetahui bahwa kini waktunya untuk pulang ke pangkuan sang pencipta untuk menyusul sang kakek. Dalam labirin kehidupannya,Noli sangat amat mengagumi sosok Sultan yang memiliki kemampuan bernyanyi yang sangat luar biasa hebatnya,akan tetapi Noli bukan siapa-siapa dan Noli hanya ingin bisa menyayanginya tanpa balasan apapun dari sosok Sultan.

Namun, dulu Noli telah berucap bahwa saat Noli akan berpisah dengan Sultan.Rasa itu akan tumpah ruah diucap oleh Noli untuk mengatakan perasaanya itu,Namun apa waktu akan berpihak padanya??

Gumaman Malaikat bersama sang pencipta terdengar bergemuruh seolah debat yang sangat hebat sedang terjadi kala itu. Hanya menangis mengemis-ngemis untuk diberikan sedikit waktu untuk Noli.

Waktu yang terus berputar, menyongsong harinya. Malaikat pun bersorak diringi kegembiraan dari Noli karena Noli diberi sedikit waktu untuk mengungkapkan perasaanya pada Sultan dan dia yakin bahwa cintanya akan indah pada waktunya.

“Tolong sisakan waktumu sedikit dan berikan aku senyuman tulus yang kau pancarkan dari lapisan bibir lembut itu di akhirnya nanti”

Semua anak kelas 3 di SMA Harapan Bangsa bersorak, mereka doa bersama untuk menempuh ujian esok hari, dan satu per satu waktunya mulai habis dimakan hari karena waktunya semakin dekat.

“Kukira waktuku ‘tak akan sampai merasakan geregetnya UN, namun aku diberi waktu untuk itu” Sahut kegembiraan Noli pada teman-temannya. Hal itu  membuat kesedihan yang mendalambagi teman-temannya.

Betapa tidak, manusia jenis apa yang kejam mengatakan hal demikian,bahwa dirinya akan pulang ke pangkuan sang pencipta.Namun teman-temanya ‘tak bisa berbuat banyak hanya bisa memberikan yang terbaik untuk Noli.

“Apa yang akan membawaku pulang? Kecelakaan? Atau penyakit?” Tanya penasaran Noli pada sesosok makhluk Tuhan yang bercahaya binar dihadapannya. Namun Malaikat itu hanya tersenyum padanya tanpa menjawab.

Mungkin itulah rahasia Tuhan yang dirahasiakan pada Noli, alangkah jahatnya jika dia meraung-raung untuk memohon diberi tahu, seperti anak kecil yang menangis meminta sebuah udara yang berada dalam sebuah karet berwarna-warni.

Hingga tibalah saatnya, Noli mengadakan surprise party untuk merayakan ulang tahun Sultan,bersama sahabat-sahabat mereka. Semua rencana telah mereka persiapkan dengan baik, dimulai dari sebuah kue ulang tahun yang dibuat oleh Noli, kado-kado dari para sahabatnya,

Dan pukul  07.00 petang mereka telah bersiap di taman dekat rumah Sultan,mereka berharap semua sesuai rencana. Sebuah kado special telah dipersiapkan Noli dan sejuta kenangan telah dia persiapkan. Demi ultah Sultan, Noli sampai lupa bahwa apa yang terjadi setelah ini, adalah saat Noli meninggalkan Sultan.

Taman itu memang di pinggir jalan raya, namun sedikit menengah agar tidak terganggunya akibat kebisingan kendaraan.Cuaca malam itu, sunyi tenang seolah semua mendukung acara itu, namun batang hidung itu ditemani alunan suara merdunya ‘tak kunjung terlihat.

Namun, entah mengapa kali ini Noli ’tak dapat menggunakan kekuatannya untuk mengetahui keadaan Sultan. Entah dimana dia sekarang dan bersama siapa.

Jam tangan sudah menunjukan pukul 08.00 namun Sultan belum pulang kerumah, sebenaranya apa yang sedang dilakukan Sultan dan mengapa dia belum pulang juga?? Semua teman-temannya telah kesal menunggunya ‘tak  kunjung melewati Taman itu.

Lampu-lampu yang bertuliskan Happy Birthday Sultan pun seakan telah enggan mengeluarkan sinarnya, keluarganya pun menunggu kehadirany untuk mendengarkan cerita special dari mulut anaknya itu, karena Noli telah bercerita semua kepada orang tua Sultan, dan mereka menytujuinya.

Satu per satu pun teman-teman sultan pulang, namun ‘tak Nampak juga launan merdu dari hati Sultan. Noli pun putus asa, dan rasanya ingin menghancurkan semua yang telah dia perbuat untuk malam itu.Meski ponsel Sultan selalu berdering,namun ‘tak ada jawaban.

Pukul  09.00 malam, suara mobil Sultan terdengar, dan saat dilihat dengan mata kepala Noli, Sultan bersama seorang wanita dan sedang tertawa-tawa bahagia.

“Menelan puing-puing kaca, terkunyah lembut-lembut dan berusaha menelan puing-puing kaca tersebut  seakan semua terbelah dan ribuan butiran air mata ini meloncat jatuh dari pelupuk mata”

Seakan Noli ingin menghindar, karena baginya inilah malamnnya, malam terakhir untuknya. Namun seakan Noli lah yang sedang berulang tahun karena mendapat sebuah kejutan yang mencengangkan mata dan qolbu.

Seakan membisu, namun inilah skenario Tuhan,mobil itu pun berhenti di depan taman itu. Mungkin Sultan melihat tulisan itu dengan jelas, dan didampingi sesorang disebelahnya sembari menggenggam tangan wanita manis disebelahnaya itu.

Sultan pun melepas gengamannya dan seolah melupakan wanita tersebut dibiarkan terlena menikmati surprise untuknya,sultan pun menyapa para sahabatnya dan rasa ingin berlari mengkuat dalam benaknya, namun ‘tak mampu. Sedikit pun langkah menahan kakinya untuk melangkah jauh, palagi berlari sambil mengucurkan air mata kebahagiaan.

Dan akhirnya tibalah seseorang nan dicintainya berada di hadapannya.Entah apa yang akan Noli katakana, namun seolah bibir ini lunglai lemas ‘tak berdaya, kata demi kata teergelincir dalam suasana malam itu.

Alunan lagu pun dinyanyikan salah seorang sahabatnya,dan tiba-tiba Sultan mengucapkan kata terima kasih  kepada Noli untuk acara itu. Didampingi ribuan bintang yang menerangi secuil kesunyian nan berarti lagi.

Seolah Bibir itu ‘tak mau ketinggalan dibalik keramaian yang berada disekeliling mereka, seolah semua ‘tak mendengar apa yang mereka bicarakan.

Segelondong kata-kata tergelincir hingga akhirnya perasaan yang selama ini memendamnya dan membanjiri seluruh permukaan yang ada dihadapanya. Dan seketika itulah, semua terhenti menunggu  jawaban yang akan tertuang dari untaian kata Sultan.

Dan saat itulah Sultan menjawab,“I LOVE YOU Noli” semua kembali bergerak, saat kata-kata itu terguling semua aktivitas berhenti, termasuk detak jantungnya yang seakan terhenti tak ingin melewatkan apa yang akan terdengar dari suara merdu itu.

Rasanya ingin memeluk bintang namun ‘tak mampu, Noli kesal pada Sultan apa yang akan terjadi pada wanita yang ada disebelahnya tadi, wanita yang anggun. Tak disangka dia adalah kakak Sultan yang  menemaninya saat bernyanyi di sebuah café sore itu.

“Diam itu kalimat sunyi, diam-diam. Mengurai ceritanya sendiri. Kamu ada diantaranya sebagai peran utamanya”

Namun, Noli menolaknya. Karena apa yang terjadi nanti, bilamana Noli pulang dan tak kan kembali pada Sultan.Dn malam itu berakhir singkat, sesingkat usia yang telah diraih Noli. Karena malam telah menyerbu bintang-bintang Noli pun segera pulang karena khawatir orang tuanya mengkhawatirkannya.

“Terusik sejenak oleh celotehan malaikat yang akan menemaniku tidur atau bahkan mengajakku pulang bersamanya dalam alunan music yang berdendang dikeheningan malam”

Rasanya ‘tak ingin segera tidur, meski Sultan telah menelponya dan menyuruhnya untuk tidur karena sudah larut malam.

Malam itu pun, Noli pamit kepada sahabatnya dan kekasih hatinya itu dan tangis serta rindu berakhir dalam hubungan komunikasi antara Noli dan Sultan.

Suara Noli semakin lama semakin redup, Sultan mengira bahwa sang pujaan hatinya telah tertidur, namun ‘tak pernah disangka bahwa Noli tertidur untuk selamanya dan menunggu teman-temannya dating menemaninya diwaktunya kelak.

“Kini sudah saatnya, ayo kita pulang” Ajak malaikat yang sedang bersandar pada sebuah lemari besar dikamar Noli. Dan dengan penuh  keleusan Noli menjawab “Baik, aku siap bertemu Tuhan dan aku pulang sekarang”.

“Selamat tinggal kekasihku yang tersayang, mungkin kisah cinta ini hanya singkat .Namun perjalanan hidup kita memiliki makna ketika kau bahagia bersama Inne adik kelas kita yang dulu pernah ku comblangin, Semoga kau bahagia dan aku menunggumu disana”